Minggu, 25 Desember 2011 1 komentar By: ISMKMI WILAYAH 3

Kajian Kurikulum Kesmas ala Mahasiswa

               Dewasa ini mahasiswa mendapat sistem pengajaran melalui kurikulum dan peraturan akademik yang ada dimasing-masing institusi dan tetap pada arahan Dikti tentunya. Tak bisa dipungkiri berbagai masalah kesehatan yang ada di negeri ini tidak lepas dari banyak aspek yang menyebabkan kesakitan itu datang. Dan ranah terbesar untuk mencegah suatu penyakit itu menyebar adalah dengan adanya upaya preventif yang progresif.
            Akan tetapi berbagai masalah pendidikan pun muncul berbagai sistem pembelajaran yang tidak seragam menjadi perkara yang menyebabkan kerancuan tersendiri. Dalam realitasnya antara institusi satu dan yang lainnya memiliki keraragam kurikulum yang berbeda. Ilmu Kesehatan Masyarakat perlu standarisasi kompetensi dan kurikulum untuk seluruh IKM atau FKM Indonesia. Kurikulum Kesehatan Masyarakat memerlukan banyak praktek, karena dalam kurikulum yang sedang digunakan hanya terdiri dari banyak teori namun kurang implementasinya.
            Kurikulum yang digunakan saat ini menurut pakar kurikulum belum ideal. Butuh standar baku kurikulum yang digunakan. Namun menjadi seorang SKM yang baik dari kurikulum peminatan maupun general adalah sebuah pilihan, tergantung kebutuhan masing-masing daerah untuk membentuk lulusan SKM yang seperti apa. Dan sekarang ini kurikulum disesuaikan dengan kondisi di daerah institusi masing-masing.          Tidak sedikit mahasiswa merasa belum puas terhadap kurikulum yang digunakan saat ini, karena keilmuan yang didapat masih terasa dangkal dikarenakan terlalu banyak bidang ilmu yang harus dipelajari, sebagian mahasiswa menyadari hal ini tetapi masih banyak yang belum mengerti tentang sistem kurikulum dan bagaimana kurukulum yang seharusnya diterapkan bagi mahasiswa.
            Kurikulum masih tetap harus dikembangkan dan disesuaikan dengan perkembangan keilmuan kesmas dan masalah kesehatan serta kondisi di masyarakat. Kurikulum harus diupdate agar mampu menjawab tantangan ke depan. Kurikulum yang diharapkan adalah kurikulum yang mengarah pada keunggulan spesifik pada bidang ilmu kesehatan masyarakat. (Ida Ayu Nur’Arofah)

RAPIMWIL ISMKMI WILAYAH III 2011


            Menginjak bulan ke-8 kepengurusan ISMKMI Wilayah III mengadakan Rapat Pimpinan Wilayah yang dilaksanakan pada 26-29 November kemarin di Kota Solo, Jawa Tengah. Bertempat di kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta sebagai tuan rumah, serangkaian kegiatan rapinwil ini dimulai dengan acara Bedah Buku oleh Rektor UMS. Berbagai institusi di wilayah III ini hadir dari provinsi Jateng, Jatim, DI Yogyakarta, Bali, NTT, dan NTB. Hanya saja perwakilan dari NTT dan NTT absen pada pertemuan kali ini. Tidak hanya rapat tengah tahun  tetapi ada berbagai acara bermanfaat lainnya yang disiapkan oleh panitia yakni pelatihan tanggap darurat yang bekerja sama dengan PMI setempat serta seminar kesehatan yang membahas masalah limbah batik.    
            Agenda pada rapimwil kali ini adalah evaluasi tengah tahun kinerja ISMKMI Wilayah III, perumusan kajian kurikulum kesehatan masyarakat di masing-masing institusi, perumusan SWOT, dan terakhir capacity building serta motivasi dari para ‘sesepuh’ yang pernah menjabat sebagai Koordinator Wilayah III ISMKMI. Pada agenda tersebut dipimpin langsung oleh Korwil ISMKMI Wilayah III Sinta Kusuma Dewi dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Dengan pembawaan beliau yang khas suasana agenda demi agenda menjadi lebih hidup dan menghasilkan berbagai solusi atas kinerja yang dirasa belum maksimal. Diharapkan dengan adanya rapimwil kali ini membawa nafas baru dan semangat yang menggebu sehingga citra ISMKMI Wilayah III tidak redup dan tetap memperlihatkan gaungnya. FKM Satu, ISMKMI Maju, Wilayah III Kompak, dan Cinta ISMKMI. Hidup Mahasiswa! (Ida Ayu Nur’Arofah)